Prinsip pembelajaran yang Merdeka dan Prinsip Asesmen (1)
Rabu, 28 September 2022
Tulis Komentar
PRINSIP PEMBELAJARAN dan ASESMEN
Pembelajaran adalah proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran yang Merdeka
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan:
- tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid,
- sesuai dengan kebutuhan belajar,
- serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam.
Contoh Langkah nyata:
Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misal: melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Contoh Langkah nyata:
- Guru mendorong murid untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan.
- Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan murid untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara holistik.
Contoh Langkah nyata:
- Guru menggunakan variasi metode pembelajaran untuk membantu murid mengembangkan kompetensi. Misal: Pendekatan STEM, berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran terdiferensiasi.
- Guru merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi murid.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu sesuai konteks, lingkungan, dan budaya murid, melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
Contoh Langkah nyata:
- Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat murid.
- Guru merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara guru dan murid, sesama murid, serta antara murid dan materi belajar.
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid.
Prinsip asesmen adalah sebagai berikut:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Contoh:
- Guru melakukan asesmen awal untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan murid.
- Guru merencanakan pembelajaran merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan balik agar murid menentukan langkah untuk perbaikan ke depannya
Contoh:
- Guru memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan asesmen dan menjelaskan ke murid mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran.
- Guru menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai fungsi dan tujuan asesmen.
Hasil dari asesmen formatif untuk umpan balik pembelajaran, Hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai ke depannya.
Contoh:
- Guru menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk kepentingan menguji.
- Guru menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada murid, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
Contoh:
- Guru menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh murid dan orang tua.
- Guru memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama, serta melibatkan orang tua.
5. Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Contoh:
- Guru menyediakan waktu untuk membaca, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
- Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki.
- Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Belum ada Komentar untuk "Prinsip pembelajaran yang Merdeka dan Prinsip Asesmen (1)"
Posting Komentar