Asesmen as Understanding Evidence

Assesemen sebagai Understanding Evidence

artinya adalah menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang dan akan dilaksanakan.

Asesmen yang berpihak pada murid

melalui pembelajaran yang bermakna, asesmen yang berpihak pada murid bukan sekedar angka atau nilai sebagai hasi belajar saja.

Murid dan wali murid mengalami kecemasan menghadapi asesmen,

hal ini terjadi karena tujuan asesmen yang tidak berpihak siswa, asesmen sebagai tahapan penilaian, sebagai penghakiman apakah murid menguasai materi tertentu, untuk penentuan rangking.

Cara pandang guru terhadap asesmen - sebagai alat penghasil nilai

Informasi yang dihasilkan terbatas dan menjadi kontraproduktif dengan semangat pembelajaran.

akibatnya:

murid yang mengalami kendala menguasai materi - mendapat nilai kurang

murid yang mahir - mendapat nilai baik

tapi nilai tersebut sebatas Level Pengetahuan saja tanpa memberi peluang untuk meningkatkan ketercapaian sesuai kemampuan mereka.

Paradigma Baru Pendidikan tentang Asesmen

Asesmen tidak lagi sekedar menjadi tahapan pelaporan dan penilaian kemampuan murid tetapi asesmen sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar.

Dari Pemahaman asesmen diatas maka Tujuan Assesmen

memantau dan memonitor kualitas pembelajaran
sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran
memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu
membantu guru, murid, orangtua dan sekolah untuk melakukan evaluasi serta perbaikan pembelajaran selanjutnya
memetakan progress atau kemajuan hasil belajar murid

Bukan tentang murid mendapat nilai berapa, tetapi apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan kemampuan awalnya.

Manfaat Asesmen yang efektif, guru bisa mengetahui:

apa yang saat ini diapahami murid dari apa yang dipelajari
apa yang bisa dilakukan guru dengan kemampuan prasyarat pengetahuan murid untuk bisa membantu materi yang akan disampaikan
apa yang akan dilakukan guru ketika murid salah memahami materi
kapan dan bagaimana guru bisa mulai menyampaikan materi baru
dukungan apa yang diperlukan murid di kemudian hari agar pembelajarn lebih optimal

Prinsip Asesmen :

Asesmen sebagau bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran

Peran asesmen adalah memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan informasi yang utuh untuk umpan balik bagi guru, murid dan orang tua sebagai panduan menentukan strategi pembelajaran selanjutnya

Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik

Guru memiliki keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran

Asesmen diarancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya atau reliable

Asesmen digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap murid

Asesmen merupakan laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif
Asesmen hasilnya digunakan warga sekolah sebagai warga sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran

Asesmen tidak hanya digunakan untuk mengevaluasi murid tetapi juga mengevaluasi proses pembelajaran guru. Asesmen yang efektif akan membantu guru dalam mengambil keputusan mana yang perlu diajarkan lagi dan mana yang tidak perlu diajarkan kembali.

CONTOH REFLEKSI GURU TERKAIT ASESMEN

Melihat ke belakang

apa yang sudah diketahui murid tentang materi ini ?
Pengetahuan awal murid terkait materi ini?

Melihat ke dalam

Apa yang sudah murid pekajari atau kuasai ketika belajar dengan saya?
kesulitan atau kendala apa yang dialami murid dalam penguasaan konsep/keterampilan?
Apakah murid mengalami salah paham terhadap materi?

Melihat ke depan

Apakah saya sudah bisa beranjak ke materi berikutnya?
berdasarkan asesmen dan pemetaan, rencana perbaikan apa yang akan saya lakukan untuk pembelajaran selanjutnya?