Numerasi bukan sekedar "sesuatu" yang ditambahkan dalam kurikulum (Paradigma harus berubah bagian-1)
Salah satu kompetensi hasil belajar siswa diukur melalui AN (asesmen nasional) sejak 2021 yaitu melalui literasi membaca atau numerasi, yang disebut dengan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum).
Perangkat guru diharapkan untuk bisa memuat kemampuan literasi dan numerasi siswa, sebenarnya apa yang diharapkan pemerintah bagi kita guru untuk mengintegrasikan keterampilan tersebut. Apa itu numerasi? Mengapa numerasi itu penting? Apa yang harus kita ketahui dan lakukan?
semua pertanyaan sebanyak itu tentu donk tidak bisa terjawab dalam sekali posting maka bersabarlah dalam membaca sambil minum secangkir kopi panas dan duduk santai di teras rumah dengan pemandangan bunga indah dan suara kicauan burung untuk menikmatinya. Salam literasi...
sahabat guru hebat, langkah pertama adalah pahami dengan utuh sebenarnya apa itu numerasi itu..
Meski keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, keduanya berbeda pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Kemampuan matematika dan numerasi tidak dapat dipisahkan. Numerasi bukanlah sekedar "sesuatu" yang ditambahan dalam kurikulum, tetapi hendaknya dipahami sebagai sebuah kebutuhan yang melibatkan kemampuan matematika di berbagai disiplin ilmu.
Guru non matematika beberapa mungkin merasakan kesulitan mengintegrasikan kemampuan numerasi dalam pembelajaran. Bisa jadi, hal ini dikarenakan guru masih belum memahami sepenuhnya makna dari numerasi.
Numerasi disebut juga literasi numerasi dan literasi matematika sebenarnya adalah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep dan keterampilan matematika dalam memecahkan masalah dari beragam konteks kehidupan sehari-hari.
Literasi numerasi juga merupakan kemampuan menginterpretasi informasi kuantitatif (angka-angka dalam bentuk tabel, grafik, tabel bagan, dsb). Kemampuan interpretasi dari hasil analisis infromasi kuantitaif ini digunakan untuk memprediksi dan mengambil kesputusan (Kemendikbud).
Mengapa numerasi penting?
Siswa numerat yaitu siswa yang memiliki kemampuan numerasi akan mampu mengakses dan memahami dunia dengan percaya diri untuk berpikir secara numerik, spasial dan menafsirkan data kemudian menganalisis secara kritis untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Lalu, apa yang harus kita ketahui supaya kita bisa mewujudkan siswa numerat. Empat dimensi kemampuan berikut harus dimiliki siswa numerat (kemendikbud):
- memiliki pengetahuan matematika yang melingkupi konsep, prosedur dan fakta untuk bisa menentukan strategi pemecahan masalah.
- mampu menjadi numerat dalam beragam konteks karena numerasi berhubungan dengan penggunaan matematika di kehidupan nyata.
- memiliki karakter yang positif yaitu kemauan dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah secara mandiri, kolaborasi, berbagi dengan komunikasi yang baik.
- memiliki kefasihan memilih, menggunakan alat yang tepat baik secara fisik, alat representatif dan alat digital sesuai kebutuhan dan masalah yang dihadapi.
menjadikan siswa numerat maka menuntut kemampuan berpikir nalar kritis untuk memahami 4 dimensi diatas untuk menganalisis situasi dan mengambil keputusan dengan memilih metode yang efisien dalam memecahkan masalah sampai kepada menilai kelayakan dari hasil yang didapat
- keterampilan berpikir logis sistematis
- bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan matematika
- keterampilan memilah dan mengolah informasi kuantitatif dan spasial
- Konten
- bilangan
- pengukuran dan geometri
- data dan ketidakpastian
- aljabar
- Level atau proses kognitif
- pemahaman
- penerapan
- penalaran
- konteks yang beragam dalam penerapan
- personal
- sosial budaya
- saintifik
Perlu ada perubahan paradigma bahwa numerasi bukanlah tanggung jawab guru matematika saja tetapi guru non matematika melalui numerasi lintas mata pelajaran.
Bagaimanakah cara guru non matematika berperan aktif dalam membentuk siswa numerat?
- kolaborasi dengan guru lain
- bukan berati guru non matematika menjadi guru matematika tetapi meng-'embed' numerasi dalam mata pelajaran yang mereka ajar tanpa kehilangan fokus mata pelajaran tersebut
- identifikasi aspek atau unsur numerasi yang dapat dikuatkan pada mapel non matematika
- menemukan peluang dalam aktivitas belajar siswa menerapkan numerasi dalam pembelajaran non matematika
- menggunakan math terms yang tepat dalam mata pelajaran non matematika
- tunggu postingan selanjutnya bagaimana langkah numerasi di terapkan di beberapa mapel non matematika.
- Jika ada pertanyaan dan komentar silahkan tinggalkan komentar di bawah postingan terimakasih
👍
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Bu Anis, saya jadi faham tentang AKM, meski belum sepenuhnya
BalasHapusDitunggu posting berikutnya...😘
BalasHapusTerimakasih Bu Anis, ini menjawab apa yang ada dipikiran saya.
BalasHapusSuper sekali bu guru artikelnya,,
BalasHapusSemoga diri aq bisa menulis seperti diri u Lien..
Pingin banget, tp blm bisa.. 🤭